Santoso Hami Joyo

Menyorot Pendidikan Riau Setiap Saat dan Mencerdaskan Anak Negeri Dengan Saling Berbagi Ilmu Melalui www.mahasiswariau1.blogspot.com . "Bersama Kita Cerdas Dan Pasti Bisa"

Breaking News

Minggu, 21 Desember 2014

Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro adalah putra sultan Hamengkubuwono III. Beliau lahir di Yogyakarta pada tanggal 11 November 1785. Ketika kecil, Pangeran Diponegoro bernama Raden Mas Ontowiryo, sejak kecil, beliau diasuh oleh neneknya yang bernama Ratu Ageng. Pangeran Diponegoro pergi meninggalkan keraton ke desa Tegalrejo. Hal ini beliau lakukan karena tidak suka campur tangan Belanda dalam hal pemerintahan di Yogyakarta. Belanda juga telah merusak kebudayaan keraton dan agama Islam, misalnya dengan meminum minuman keras.

Ketika berada di Tegalrejo, Pangeran Diponegoro melihat langssung kesengsaraan rakyat akibat ulah Belanda. Beliau sangat marah ketika melihat diatas makam para leluhurnya, dipasang patok-patok untuk membuat jalan dari Yogyakarta ke Magelang. Belanda melakukannya tanpa bermusyawarah dan minta izin kepada Pangeran Diponegoro. Lalu, Pangeran Diponegoro mencabut dan menancapkan tombak.



Akibatnya, Belanda menyerbu kediaman Pangeran Diponegoro di Tegalrejo. Akan tetapi, beliau dan pengikutnya telah pergi. Karena tidak berhasil, Belanda kemudian membakar kediaman Pangeran Diponegoro. Tindakan Belanda ini, akhirnya meyulut pecahnya perang Diponegoro. Rakyat bangsawan dan para alim ulama mendukung perang Diponegoro. Semua bersatu  padu membantu beliau mengusir Belanda dari Nusantara. Para pengikut Pangeran Diponegoro antara lain Kyai Maja, Pangeran Mangkubumi dan Sentot Prawirodirdjo.


Dalam perang Diponegoro, pihak Belanda banyak menderita kerugian. Tentara Belanda dipimpin oleh Jendral Van de Kock. Pangeran Diponegoro berperang  dengan cara gerilya. Beliau mendirikan markas berpindah-pindah, seperti di Gua Selarong, Plered, Deksa dan Pengasih. Akan tetapi, dengan tipu daya, Belanda berhasil menangkap Pangeran Diponegoro. Beliau ditangkap di rumah Residen Kedu, Magelang pada tanggal 28 Maret 1830 saat menghadiri perundingan damai. Selanjutnya, beliau diasingkan ke Manado. Lalu beliau dipindahkan ke Makasar hingga wafat tahun 1855. 





*******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika sobat tidak punya ID komentar dibawah ini, silahkan pilih Anonymous untuk memberikan komentar ataupun sarannya...

Di Desain Oleh Santoso Hami Joyo